A Review Of kisah sahabat nabi yang ingin mati syahid
Jumlah sahabat nabi yang menjadi ahli syura saat itu adalah 6 orang. Hal itu pun menjadi bukti atau pengakuan akan keilmuan dan kematangannya.
Ibunya mencari keberadaan Zaid karena ingin tahu apakah anaknya telah tiada atau masih hidup. Setelah lelah karena rasa khawatir yang menumpuk, ibunya mendapatkan kabar bahagia kalau anaknya masih hidup dan tinggal di kota Mekkah bersama Rasulullah SAW. Beliau angkat Zaid sebagai anak.
“Wahai Sa’advert, apakah engkau rela meninggalkan agamamu dan agama bapakmu, untuk mengikuti agama baru itu? Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum sebelum engkau meninggalkan agama barumu itu,” ancam sang ibu.
“Siapa yang ingin melihat seorang syahid yang berjalan di atas muka bumi, lihatlah pada Thalhah bin ‘Ubaidillah.”
Abu Dujanah bercerita lagi kepada Rasulullah Noticed, pernah suatu ketika anaknya memakan kurma yang jatuh dari pohon dekat rumahnya itu.
سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا
مَا تَعُدُّوْنَ الشَّهِيْدَ فِيْكُمْ؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ. قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيْلٌ. قَالُوْا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ here شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فيِ الطَّاعُوْنَ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَالْغَرِيْقُ شَهِيْدٌ
Di samping tujuh golongan tersebut, menurut Syekh Nawawi, sebenarnya ada yang tersisa dari orang yang terhitung mati syahid, yaitu:
Namun, ternyata wanita itu berkata, "Di periuk itu hanya ada air, aku sengaja memasaknya agar mereka bisa tenang hingga tertidur. Allah akan menjadi hakim antara kami dan Umar."
Dari mereka kita bisa melihat profil calon penghuni surga. Yaitu yang bersih hatinya dari rasa iri, yang sangat teguh memegang janji setia, yang sangat dermawan dan mengejar keridhaan Allah di tengah lautan harta benda.
Mari kita bersikap sopan santun, menghormati setiap orang, dan menjaga etika dan moralitas yang tinggi. Dengan melakukan itu, kita akan menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk semua.
" tanya para sahabat. Beliau menjawab, "Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit tha'un maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid
Di sana, pertempuran dengan kaum kafir pun di mulai, Rasulullah yang menjadi sasaran empuknya. Orang kafir menghujani anak panah ke arah Rasulullah, isanalah Thalhah sebagai tameng yang melindungi tubuh mulia Rasulullah observed.
Pernah Thalhah berhasil menjual tanahnya dengan harga tinggi sehingga harta bertumpuk di rumahnya, maka mengalirlah air matanya, dan ia berkata,